Antibiotik Berlebihan Ancam Kesehatan

PENGGUNAAN antibiotik sesuai dengan kebutuhan dan penyakit harus diperhatikan masyarakat yang jadi pasien agar tidak muncul resistensi bakteri atas antibiotik yang bisa mengancam kesehatan.
Karena itu, kesadaran masyarakat atas penggunaan antibiotik harus ada terutama bersikap cermat saat diberi dosis obat oleh dokter.

“Jika antibiotik tidak sesuai dengan kebutuhan dan penyakit, mereka mesti bertanya pada dokter,’’ kata Dr Purnamawati dari Yayasan Orangtua Peduli (YOP) pada diskusi Pentingnya Pengetahuan Masyarakat atas Antibiotik, di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, resistensi bakteri terhadap antibiotik akibat penggunaan antibiotik yang tidak sesuai bisa menyebabkan beberapa hal, di antaranya memperpanjang periode sakit, memperburuk kondisi klinis, meningkatkan biaya pengeluaran, serta menimbulkan efek samping dan toksisitas yang lebih besar pada tubuh.

“Resistensi bakteri atas antibiotik pun akan menyebabkan peningkatan potensi jumlah pasien infeksi dan menambah risiko terjadinya

pandemi bakteri yang resistens terhadap antibiotik,’’ terang Purnamawati.
Dia menyarankan pasien agar saat berkonsultasi ke dokter menanyakan tiga hal, yaitu mengenai diagnosis penyakit, tata laksana penyakit, dan kapan harus cemas.

“Pasien pun diminta cermat sebelum dia diberikan obat dengan bertanya apakah dia benar-benar membutuhkan obat itu, jumlah obat, apa kandungan aktifnya, cara kerja, efek sampingnya, dan lain-lain,’’ kata Purnamawati.

Secara terpisah, Communication Advisor Action on Antibiotic Resistance ReAct Satya Sivaraman menyatakan terdapat lima cara untuk menghentikan resistensi terhadap antibiotik.

Kelima hal tersebut ialah menggunakan pendekatan ekologis, menciptakan kebijakan nasional, meningkatkan kepedulian konsumen, membentuk suatu guideline atau patokan, dan mengadaptasi pesan-pesan ke konteks lokal. “Para tenaga kesehatan dan masyarakat juga perlu mendapatkan pengetahuan terkait dengan penggunaan antibiotik.’’ (Vei/H-2)

Sumber : mediaindonesia.com

Leave a comment